Senin, 10 Maret 2014

Baliho Caleg vs Baliho Rokok

Baliho dan spanduk caleg dimana mana. Ironisnya belum ada yang menarik. Belum ada yang membuat terpana, terperangkap bahkan terharu .
Belum ada !!!
Sorry to say..

Terkesan biasa biasa saja dari tahun ke tahun. Padahal ini momen yang sangat penting bagi mereka. Belum ada tuh yang lain dari pada yang lain !!!

Masih ada yang curhat di baliho. kalau dilihat dari sudut efektifitas ,tidak perlu panjang lebar begitu. Kata kata yang penuh, di kira kita sempat apa baca semua ??? Hadehhh..

Ada yang mengaku ngaku "saya anak bapak, bla bla bla, jadi pilihlah saya "
Wah, bapak belum mandiri banget ni. Dikit dikit bawa nama orang tua. Huhftttt..

Satu lagi yang menarik " pilihlah saya, demi aceh yang lebih baik"
Padahal jelas jelas si bapak udah duduk lama disitu, belum ada tuh perubahan. Yaelah..seharusnya ini kan kata kata untuk caleg baru yang membawa misi perubahan. Jadi maksud bapak mau berubah kearah lebih jelek gitu ?? Hihi..

Begitulah.

Masih tentang baliho sodara sodara.
Yuk kita jalan jalan melihat iklan produk rokok.
Saya suka sekali baliho dan spanduk tentang produk rokok. Gimana bisa ya cowok cowok lagi duduk santai begitu keliatannya sangat keren. "Gentleman  This Sis taste " (contoh ni ) Atau cuma sekedar kata kata (go Ahead ) tetapi bisa kita ingat bahkan jadi motivasi sendiri untuk kita. Apapaun merk nya. Integrated sekali. Baik di tv, radio, baliho, dimana mana. Apa pun produk rokok, harus kita akui, setting iklan mereka "wow" .
Integrated advertising.

Nah coba dibandingkan dengan baliho atau spanduk caleg disebelahnya.
Apa yg muncul di pikiran anda ?
saya berargumen mengapa mereka terkesan tidak integrated banget ya iklannya. Padahal ada yang iklan di tivi udah keren, tetapi giliran di baliho malah mengundang rasa pesimis. Mereka kan satu partai. Apa tidak ada ketentuan baku untuk proses mengiklankan diri begitu ?? Walaupun ada juga yang tdk beriklan di tivi, di radio, ya setidaknya di baliho jangan malu maluin agar menarik simpati rakyat.

Berbicara simpati rakyat, Memang terpilihnya mereka bukan satu satu nya karena baliho. Banyak faktor. Cuma, citra itu kan penting, salah satunya melalui baliho dan spanduk tadi. Iklan yang bagus saja belum tentu efektif apalagi iklan jelek.??!!! Caleg keren saja belum tentu menang apalagi caleg jelek ??!! Hihi..


#########

3 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Pernah ikutin Hermawan Kertajaya on Kompas Gathering, katanya di setiap produk konsumen hanya bisa merekam tujuh brand dalam ingatan mereka. Jadi selayaknya jumlah parpol idealnya tidak lebih dari tujuh. Menarik pembahasan ini mengingat saat ini juga sedang diarahkan menuju kepada pembatasan jumlah partai politik pada pemilu.

    BalasHapus
  3. Iya benar sekali pak azhar. Ironisnya negeri kita tercinto ini lupa pada kata kata pak hermawan kertajaya.

    BalasHapus