Sore itu sambil menunggu jemputan, saya duduk dikantin kampus. Disitu duduk dua remaja yang sedang terlibat percakapan serius.
Mereka duduk tepat didepan saya. Percakapan mereka sangat menarik. Sehingga tidak ingin saya lewatkan begitu saja. Si cowok sedang berkampanye alias sedang obral diri untuk jadi pacar gadis itu. Kedengarannya sih sudah berkali kali si cowok meminta gadis itu menjadi pacarnya. Tetapi si gadis masih saja menolak karena lebih memilih cowok yang lain. Menurut saya, melalui pandangan manusia normal, saya rasa cowok tersebut cukup keren, pintar, bahasanya juga bagus. Sesekali terdengar beberapa kalimat gombal yang bikin saya tertawa kecil sambil pura pura tidak mendengar. Tentu saja, pembicaraan mereka mengajak saya bernostalgia beberapa tahun yang lalu saat saya masih lugu dan digombali seperti itu. hehe...
Sejujurnya saya merasa berdosa menguping pembicaraan orang lain. Tuhan ampunkan lah saya..
Sejujurnya saya merasa berdosa menguping pembicaraan orang lain. Tuhan ampunkan lah saya..
Tidak lama setelah itu, Jemputan pun datang. Didalam mobil, saya berpikir, kebetulan saya sedang senang senangnya mempelajari sebuah konsep dalam ilmu marketing yang diajarkan oleh guru besar yang sangat saya kagumi. Sepertinya kasus diatas tidak jauh berbeda dengan kasus yang terjadi tentang bagaimana seseorang menghadapi persaingan. Persaingan mendapatkan sebuah kursi. Baik itu kursi jabatan, kursi bisnis bahkan untuk sebuah kursi pada hati seseorang. ceilehh...
Rasanya Itu semua bisa dijelaskan dalam ilmu marketing..
Rasanya Itu semua bisa dijelaskan dalam ilmu marketing..
Jujur, ilmu marketing adalah ilmu fleksibel. Semua aspek, semua lini butuh sentuhan marketing. Bahkan diri kita sendiri. Banyak keberhasilan memenangkan persaingan, ditengarai karena sentuhan ilmu marketing. Banyak pejabat yang berhasil masuk senayan, juga karena menggunakan ilmu marketing. Terlebih lagi produk bisnis apapun yang sedang kita nikmati sekarang .
Contoh persaingan dalam bisnis, adalah handphone yang saat ini berubah kulit menjadi smartphones yang anda ganti tiga bulan sekali, belum puas pakai satu fitur canggih, sudah keluar fitur lain yang jauh lebih canggih, itu adalah ulah marketing. Motor anda bisa terasa jelek saat ini, karena belum lama pakai sudah keluar warna dan model yang lain lagi.
Kutuklah ilmu marketing !! itu kerjaan mereka.
Lalu bagaimana dengan kasus si cowok diatas? coba mari kita selesaikan juga dengan ilmu marketing...
Logikanya begini, cowok diatas merasa jengkel kenapa gadis itu menolaknya. Padahal dia sudah cukup syarat untuk menjadi pacar gadis tersebut meskipun dia sadar untuk mendapatkan gadis tersebut tidak mudah. Lalu, yang igin saya katakan disini adalah sebuah realita dimana orang ganteng saja tidak lah cukup . Pintar saja juga tidak cukup. Kalau anda merasa sama seperti cowok tadi, merasa anda lah cowok terganteng, terkaya, terseksi, terpintar saat ini, buang jauh jauh pikiran anda. Diluar sana banyak sekali orang yang sedang melakukan TRANSFORMASI untuk menyaingi anda. Kegantengan, kecantikan kepintaran, kejayaan hari ini bukanlah jaminan anda akan tetap seperti itu besok hari. serius !
Maka, dalam kacamata marketing , hal tersebut dikaitkan dengan konsep strategi kompetitif yang juga dikenal " Porter's Generic Strategies". Konsep tersebut dalam ilmu marketing sangat di gila gilai pebisnis untuk bertahan menghadapi gempuran persaingan. Merupakan langkah jitu yang menjelaskan bagaimana agar kita tetap menjadi pemenang
Contoh persaingan dalam bisnis, adalah handphone yang saat ini berubah kulit menjadi smartphones yang anda ganti tiga bulan sekali, belum puas pakai satu fitur canggih, sudah keluar fitur lain yang jauh lebih canggih, itu adalah ulah marketing. Motor anda bisa terasa jelek saat ini, karena belum lama pakai sudah keluar warna dan model yang lain lagi.
Kutuklah ilmu marketing !! itu kerjaan mereka.
Lalu bagaimana dengan kasus si cowok diatas? coba mari kita selesaikan juga dengan ilmu marketing...
Logikanya begini, cowok diatas merasa jengkel kenapa gadis itu menolaknya. Padahal dia sudah cukup syarat untuk menjadi pacar gadis tersebut meskipun dia sadar untuk mendapatkan gadis tersebut tidak mudah. Lalu, yang igin saya katakan disini adalah sebuah realita dimana orang ganteng saja tidak lah cukup . Pintar saja juga tidak cukup. Kalau anda merasa sama seperti cowok tadi, merasa anda lah cowok terganteng, terkaya, terseksi, terpintar saat ini, buang jauh jauh pikiran anda. Diluar sana banyak sekali orang yang sedang melakukan TRANSFORMASI untuk menyaingi anda. Kegantengan, kecantikan kepintaran, kejayaan hari ini bukanlah jaminan anda akan tetap seperti itu besok hari. serius !
Maka, dalam kacamata marketing , hal tersebut dikaitkan dengan konsep strategi kompetitif yang juga dikenal " Porter's Generic Strategies". Konsep tersebut dalam ilmu marketing sangat di gila gilai pebisnis untuk bertahan menghadapi gempuran persaingan. Merupakan langkah jitu yang menjelaskan bagaimana agar kita tetap menjadi pemenang
Sebuah konsep yang dikembangkan oleh Michael e. Porter tentang strategi kompetitif, dimana beliau juga mempopulerkan "Porter's Five Models." Sebuah model yang tidak kalah hebatnya setelah analisa SWOT. Bayangkan betapa hebatnya konsep itu, namun masih saja banyak yang tidak mau menggunakan konsep ini even buat nyari pasangan. Sungguh disayangkan saudara saudaraa. Jadi, intinya Porter dalam strategi generiknya ini, mengutamakan tiga pendekatan yang bermuara kepada keunggulan bersaing, yaitu :
1. Cost Leadership
2. Diferensiasi
3. Fokus
Oke, anggap cowok tadi adalah anda dan gadis tadi adalah target anda ( target yang dimaksud bisa jodoh, bisa jabatan, bisa juga yang lainnya ). Maka gunakan lah ketiga pilar ini.
1. Cost leadership
Dalam bisnis, Cost Leadership adalah memenangkan persaingan dengan permainan harga. Memang sih dalam konsep ini, pemimpin harga yang dimaksudkan adalah mereka yang bisa menurunkan harga dengan kapasitas yang sama dengan pesaing karena pelanggan sangat sensitif terhadap harga. Namun, Filosofisnya begini, Jangan terlalu murah juga jangan terlalu mahal. karena bila terlalu mahal, pelanggan tidak akan beralih melihat kita. Tetapi jika terlalu murah, kita kehilangan kesempatan laba yang seharusnya bisa kita dapatkan. Maka intip mengintip pesaing dalam sebuah bisnis itu biasa. Agar bisa menetapkan harga yang pas.
Tentu ini bisa digunakan dalam menggaet jodoh. hehe..Daripada sibuk mencari dukun apa yang bisa menyelasaikan masalah, lebih baik pahami analogi konsep ini. Lihat saja individu yang masih membujang, mungkin masalahnya adalah di harga. Terlalu rendah dan terlalu mahal. Ini penting, apalagi kalau anda itu punya banyak saingan . Harga dalam arti seberapa besar menancapkan diri anda sebagai bentuk produk (pribadi) yang lebih unggul dari pada pesaing. Jika pesaing bernilai A , maka anda harus A+. kalau mereka bernilai B, Minimal anda harus B+. Lha dalam urusan mencari pasangan, kalau pesaing cuma nilai C, kalau anda bisa jadi A kenapa tidak. Jikalau pesaing punya nilai 4, maka nilai anda jangan 4. Nilai 5 pun tidak cukup, kalau bisa minimal 6 untuk posisi aman . Setuju?
2. Diferensiasi
Ini penting. Cowok ganteng itu banyak. cowok jelek lebih banyak lagi. Anda masuk kepada kriteria mana? kalau cowok ganteng, jangan jumawa dulu, kalau cowok jelek. Apa semua telah berakhir? Plis deh. Ingat kata kata Bill gates, kalau kamu terlahir miskin, itu salah orang tuamu. kalau kamu mati miskin itu salahmu. Jadi , ilustrasinya, kalau anda terlahir jelek, itu salah orang tua, tetapi kalau anda jelek sampai mati, itu salah anda. sekali lagi, itu derita loe. ehehehe..so, cepat bangkit dan atur strategi baru. Maka disinilah diferensiasi bermain. Menurut Maha guru nya marketing, Philips Kotler ( 2002 )
Pada dasarnya diferensiasi adalah tindakan merancang satu set perbedaaan yang berarti untuk membedakan penawaran perusahaan dari penawaran pesaing. Diferensiasi dapat dilakukan melalui lima dimensi. Yaitu diferensi produk, pelayanan, personil, saluran dan citra.
Jadi pakai saja salah satu contoh nya diferensiasi personil. Tidak perlu jadi badut untuk lucu, jadi hantu untuk ngeri, jadi reinkarnasinya hitler untuk segan, jadi lah sesosok yang berbeda. berbeda yang berkualitas maksudnya . Karena setiap manusia pasti memiliki keunikan tersendiri, maka, anda juga pasti memilikinya.
3. Fokus
Wah yang ini saya suka. banyak yang tidak fokus dalam membidik target. Kita tidak perlu harus menguasai seluruh sifat wanita, cukup kuasai sifat satu wanita, dan itu adalah wanita yang menjadi target. Jika target suka kepada tipe yang pendiam, jangan coba coba jadi seperti sales asuransi. itu bikin ilfil. Selesai. Semudah itu.
Apa perlu tambahan lagi?
Ini adalah sebuah ilustrasi saja, meski untuk urusan hati tidak mudah untuk mencari konsep apa yang tepat karena konsep lahir melalui sebuah logika, sementara hati adalah soal rasa. Terkadang logika malah sering kalah dengan rasa. Itu saja sih kekuranganya. Namun sedikit banyak mudah mudahan bisa berpengaruh dan bisa diaplikasikan.
| Taken From Google Images |
Correct Me if I am wrong..
#ditulis untuk semakin mencintai ilmu yang dipelajari....
Terimakasih untuk guru guru (terutama Guru besar yang saya kagumi ) yang telah mengajarkan ilmu hebat kepada saya
Baguuuuus! Salam kenal dan selamat datang di GIB ;)
BalasHapustrimakasih kak. trimakasih juga dipersilahkan masuk ke komunitas sekeren itu..
BalasHapus